FLOYD MAYWEATHER JR, PENSIUN TANPA KALAH
Pertandingan antara Floyd Mayweather jr melawan Andre Berto kemarin adalah pertandingan terakhir dari Floyd. Petinju yang dijuluki The Best Ever ini mengakhiri karir bertinjunya dengan rekor 49 kali menang tanpa kalah sekalipun.
Floyd adalah seorang petinju kontroversial yang terkenal dengan sikap foya-foya dan kelakuannya yang suka pamer kekayaan. Banyak orang membencinya, tetapi banyak juga orang yang menyukai gaya bertinjunya. Bagi sebagian orang, gaya bertinju Floyd terlalu penakut dan terlalu sering menghindar pukulan lawan, sedangkan bagi pengamat tinju, gaya bertarungnya ini sangat hebat dan tidak mudah ditiru.
Petinju yang pada awal karirnya dijuluki “Pretty Boy” karena wajahnya tidak pernah bengkak atau luka ini, akhirnya memilih pensiun di umur 38 tahun, setelah melalui karir bertinju sepanjang lebih dari 20 tahun. Dalam perjalanan karirnya ini, ia menjadi juara dunia dari 4 kelas berbeda, memenangkan 12 world title, dan juga menjadi juara lineal di 4 kelas berbeda. Sebuah prestasi yang jarang bisa diraih petinju lain.
Dalam majalah Forbes, Floyd disebut sebagai atlit dengan pendapatan paling besar sepanjang 2011, 2013, dan 2014. Ia juga berkali-kali terpilih sebagai petinju terbaik di dunia untuk segala kelas. Berbagai macam prestasi ini membuat Floyd disebut-sebut sebagai petinju yang paling berprestasi secara karir maupun secara pemasukan.
Ia telah mengalahkan berbagai nama terkenal dalam tinju seperti Oscar De La Hoya, Manny Pacquaio, Shane Mosley, Ricky Hutton, Arturro Gati, dan Zab Judah. Ia juga mampu mengalahkan petinju-petinju muda berbakat seperti Canello Alvarez, Marcos Maidana.
Setelah pensiun Floyd akan menyibukkan diri sebagai promotor tinju untuk Maywether Productions yang dibentuknya sejak tahun 2007. Ia pensiun dengan rekor 49-0, menyamai rekor milik Rocky Marciano.