Kebiasaan orang jepang
Jepang-Halo kini kita ers, mungkin beberapa dari kita sudah tidak asing lagi dengan namanya cosplay, anime,manga, sushi, kimono, dsb yang semuanya berasal dari Jepang dan digandrungi oleh remaja-remaja saat ini. Semakin banyaknya brand Jepang yang hadir di Indonesia semakin menguatkan keberadaan Jepang di Negara kita. Selain merek-merek yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita seperti Toyota, Honda, Yamaha, Sony, dsb saat ini disektor kuliner brand jepang mulai merambah di Indonesia seperti yoshinoya, Coco ichi kare. Untuk sektor pakaian telah hadir uniqlo di Mall Aeon Tanggerang, Group Idol JKT 48 (turunan dari AKB 48). Bahkan istilah otaku sudah tidak asing lagi di zaman sekarang. Kata otaku (お宅) berarti rumah, di Jepang sendiri otaku ini digunakan sebagai istilah untuk orang yang sukanya menyendiri dan bergaul dengan karakter-karakter anime kesayangannya baik itu berbentuk boneka, action figure, gambar. Dibalik brand-brand yang telah kita kenal tersebut, akan dibahas mengenai kebiasaan orang Jepang yang patut kita tiru dan juga kebiasaan orang Jepang yang tidak perlu kita tiru berdasarkan pengalaman penulis selama di Jepang.
Berikut kebiasaan-kebiasaan utama yang patut maupun tidak perlu kita tiru.
KEBIASAAN ORANG JEPANG YANG PATUT KITA TIRU
1. Disiplin
Orang Jepang dikenal memiliki budaya yang keras terhadap diri. Keras dalam artian disiplin terhadap waktu, aturan-aturan, pekerjaan, dsb. Mereka sangat menghargai waktu, tidak jarang apabila ada suatu pertemuan formal maupun informal, mereka selalu hadir minimal 30 menit sebelum acara dimulai. Dengan adanya kedisiplinan seperti ini sudah barang tentu tidak ada molor dalam membagi waktu sehingga untuk jadwal kereta, bus tertata dengan baik dan kita dapat memperkirakan berapa waktu perjalan yang dibutuh kan untuk bepergian dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya. Selain itu jarang kita temui sampah bertebaran di Negara ini karena orang Jepang telah dididik sejak usia dini untuk selalu membuang sampah ditempatnya, kalaupun dalam berpergian dan dilingkungan sekitar jarang ditemukan tempat sampah, semisal bungkus makanan ringan, botol minuman yang dikonsumsi akan dikumpulkan di kantong dan dibuang ke tempat sampah apabila telah menemukannya. Jarang dijumpai papan “Buanglah sampah ditempatnya” di Negara ini.
2. Mengucapkan selamat pagi (ohayougozaimasu)
Kebiasaan orang Jepang yang dulu di Negara kita sering digunakan adalah kebiasan mengucapkan selamat pagi apabila bertemu dengan tetangga, rekan kerja, ke kerabat. Kebiasaan yang lambat laun pudar di Negara kita ini tetap berlaku di Jepang. Orang jepang biasanya mengucapkan selamat pagi sambil menundukkan kepala.
3. Mengucapkan maaf (sumimasen)
Kata-kata maaf sangat sering didengar di Negara ini. Apabila ingin menanyakan sesuatu ke pada orang lain, kata pertama yang diucapkan adalah maaf. Misal “maaf, kantor pajak di mana ya?” atau “maaf, toko ini tutup jam berapa ya”. Bahkan yang mungkin janggal dengan kebiasaan di Negara kita, tidak jarang orang Jepang mengucapkan kata maaf ke pada orang yang pada saat jalan, tiba-tiba dari belakang ada orang yang jalan tergesa-gesa menabrak orang, orang yang ditabrak malah mengucapkan maaf. Pada saat berbelanja, trolly belanjaan kita tidak sengaja menabrak pengunjung yang lain, yang ditabrak mengucapkan kata maaf. Penggunaan kata maaf ada tingkatannya mulai dari masalah kecil hingga besar. Untuk masalah besar, orang jepang biasannya mengucapkan maaf sambil menundukan kepala, menundukkan punggung bahkan sujud (apabila masalah yang ditimbulkan sangat besar).
4. Antri
Kalau kebiasaan ini mungkin sudah tidak asing ditelinga kita. Orang Jepang apabila menunggu sesuatu semisal menunggu bis atau kereta datang, membayar belanjaan, membeli tiket dsb, mereka secara otomatis akan membentuk barisan antri. Budaya menyerobot jarang ditemukan di Negara ini.
5. Pekerja Keras
Salah satu yang mendorong perekonomian Jepang maju sejak keterpurukan mereka setelah perang dunia ke dua dan dibom nya hiroshima dan Nagasaki adalah berkat kerja keras mereka. Orang Jepang sangat suka bekerja, bahkan mereka rela menghabiskan waktu nya di tempat kerja demi menyelesaikan pekerjaan nya tepat waktu. Sejak usia remaja, mereka didik untuk mandiri dengan hidup sendiri dan mencari uang sendiri yang mereka lakukan diwaktu liburan.
KEBIASAAN ORANG JEPANG YANG TIDAK PATUT KITA TIRU
1. Lebih mementingkan pekerjaan
Kerasnya kehidupan di Jepang tidak jarang membuat mereka mengabaikan keluarga. Dengan porsi pekerjaan yang sangat besar, ketatnya schedule perusaan membuat pegawai-pegawai Jepang lebih mementingkan perusahaan mereka di atas keluarga mereka. Banyak orang-orang Jepang yang rela menghabiskan seluruh waktunya demi perusahaan bahkan di perusahaan-perusahaan besar, para pegawai biasanya pulang melebihi waktu jam kerja yang telah ditentukan setiap hari. Fenomena yang sering dijumpai adalah banyak orang yang tertidur di kereta selepas pulang kerja.
2. Terlalu sering menggunakan microwave dan menkonsumsi makanan instant
Microwave merupakan alat pemanas makanan yang pasti akan sering kita jumpai apabila berada di Jepang. Berbagai makanan pasti akan dihangatkan dengan mesin ini yang tentu kita tahu, keseringan menggunakan microwave dapat menyebabkan kanker. Selain microwave, dengan alasan peraktis dan menghemat waktu, orang Jepang lebih menyukai makanan instant. Di supermarket akan sering di Jumpai nasi instant, daging instant, dsb yang tinggal dihangatkan dengan microwave.
3. Anti Sosial
Di samping keramahan mereka, dibalik itu orang Jepang sangat susah bergaul. Hal ini disebabkan dengan adanya budaya malu mereka sejak zaman dahulu. Pergaulan mereka biasanya hanya sebatas teman ngomong, rekan kerja, rekan bisnis. Juga mereka lebih suka menyendiri disamping malu, mereka juga takut berhadapan dengan orang yang baru mereka kenal. Sehingga kita harus berhati hati apabila berhadapan dengan orang Jepang, sekali saja kita menyakiti mereka, kita akan terus dihindari oleh mereka.
4. Budaya malu yang berlebihan
Jepang sangat terkenal dengan tingkat kematian yang disebabkan oleh bunuh diri. Hal ini berdasar dari budaya malu mereka. Mereka sangat malu dengan kesalahan yang mereka perbuat atau musibah yang mereka alami. Banyak yang melakukan bunuh diri hanya karena putus cinta, hilang pekerjaan bahkan tidak lulus ujian seleksi masuk perguruan tinggi. Mereka lebih rela meregang nyawa timbang menanggung malu dari kesalahan yang mereka perbuat.
demikianlah beberapa kebiasaan orang jepang yang bisa penulis jabarkan dengan tidak bermaksud untuk membandingkan kebiasaan suatu negara dengan negara kita karena lain ladang lain belalang dan yang baik kita ambil dan yang buruk kita tinggalkan.